AKSI PENGAYAAN TANAMAN DAN SABER SAMPAH DALAM KAWASAN SEBAGAI WUJUD BAKTI PARA RIMBAWAN TAHURA RADEN SOERJO

Hari Bhakti Rimbawan yang selalu diperingati setiap tanggal 16 Maret, merupakan hari yang menjadi tonggak terbentuknya Departemen Kehutanan. Hari awal dimana akhirnya rimbawan dapat berkiprah total dalam mengelola kehutanan serta membangun hutan dan kehutanan sehingga hutan di Indonesia dapat membawa manfaat tidak hanya secara ekologi namun juga dari segi ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Rimbawan ke-38 tanggal 16 Maret 2021, Tahura Raden Soerjo melaksanakan kegiatan penanaman yang merupakan upaya pengayaan di dalam kawasan. Kawasan yang ditanami adalah yang mengalami degradasi akibat kebakaran hutan dan perambahan. Jumlah yang ditanam sebanyak 1.142 batang di 6 blok yaitu Blok Joko Semujung Desa Tawangrejo Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Blok Pos 2 Jalur Pendakian Lawang Kabupaten Malang, Blok Coban Supit Urang Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Blok Bon 3 Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Blok Garotan Kelurahan Ledug Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, dan Blok Sintok Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Jumlah yang ditanam tidaklah banyak dan hanya dibeberapa tempat saja, namun langkah nyata para rimbawan pada musim penghujan ini diharapkan mampu membantu mempercepat penutupan hutan, karena apabila hanya mengandalkan permudaan alam akan memakan waktu yang sangat lama.

Aksi sapu bersih (saber) sampah dalam rangka memperingati Hari Bhakti Rimbawan juga dilakukan petugas Tahura Raden Soerjo disepanjang Blok Khusus jalan Cangar–Pacet untuk membersihkan kawasan dari sampah yang dibuang oleh oknum pengguna jalan yang tidak bertanggung jawab. Sampah-sampah yang kebanyakan merupakan sampah plastik banyak ditemukan disepanjang Blok Khusus Jalan Cangar-Pacet akibat semakin banyaknya pengguna jalan yang berhenti disepanjang jalan, melakukan swafoto atau sekedar melepas lelah sambil menikmati pemandangan hutan, namun membuang sampah sembarangan. Pengguna jalan ini sebenarnya tidak hanya berhenti dijembatan Cangar atau tikungan Gajah Mungkur yang memang mempunyai view indah, tetapi juga didekat pal penunjuk jalan, atau pada areal pinggir jalan yang masih dapat digunakan untuk memarkir kendaraan. Perilaku pengguna jalan yang ingin terlihat eksis ini tidak diikuti dengan kesadaran akan pentingnya kebersihan kawasan hutan, walaupun Tahura telah memasang banyak papan larangan membuang sampah dalam kawasan. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan oleh petugas tersebut kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.

Berita Lainnya